Mencuri Kemenangan di Garis Finish
Selayaknya pelari marathon, saat mendekati garis finish, Ia begitu bersemangat agar bisa menyudahi dengan hasil yang terbaik. Begitu juga saat kita, sebagai umat muslim menyambut akhir bulan Ramadhan yang penuh berkah dan rahmat Allah. Karena bulan Ramadhan ini bulan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita kepada Sang Maha Penyayang, mulai dari ibadah shalat, mengaji Al-quran, dan juga infaq.
Pasti di bulan Ramadhan ini kita udah sering banget dengar Al-Baqarah ayat 261 dan ayat 262 tentang dahsyatnya pahala/ganjaran kebaikan yang Allah JANJIKAN / JAMINKAN ke manusia bagi siapa yang mau membelanjakan hartanya di jalan Allah.
pada hukumnya Infaq terbagi jadi 2 (dua) :
Wajib :
1. zakat. zakat ada banyak. namun yang dekat-dekat ini ada zakat fitrah yang harus kita tunaikan, jangan lupa ya. 🙂
2. nafqah dari suami sebagai kepada keluarga (istri dan anak-anak) dalilnya ada di Surat An-Nisa' Ayat 34
Sunah :
dalilnya ada di Al-Baqarah ayat 215 kepada siapa saja infaq harus disalurkan
• Kedua orang tua
• Kerabat
• Anak yatim
• Orang miskin
• Orang dalam perjalanan
OK!
Sebelum melanjutkan pembahasan lebih lanjut kepada siapa infaq itu diberikan, mungkin kita perlu mengetahui infaq itu apa dan apa aja yang harus/boleh diinfaqkan
Infaq itu adalah kelebihan dari apa yang diperlukan/dibutuhkan. dalilnya ada di Al-Baqarah ayat 219.
jadi jika memang kita butuh menabung atau investasi untuk kebutuhan duniawi kita yang mengantarkan ke akhirat kenapa engga? Silahkan belanjakan harta kita untuk hal tersebut, misal menabung untuk nikah, nabung untuk punya tempat tinggal bersama istri, nabung untuk biaya persalinan, nabung untuk pendidikan dan kesehatan anak, silahkan. Karena semua jenis tabungan di atas itu juga ibadah, bukan? 🙂
Apa yang harus diinfaqkan ?
1. Sebagian dari hasil usaha/kerja yang bagus-bagus, yang terbaik.
dalilnya ada di Al-Baqarah ayat 267
jadi bukan yang sisa-sisa. Bukan yang buruk-buruk. jadi jangan sampai kita infaqkan yang kita aja enggan buat memilikinya. naudzubillahimindzalik
2. Sebagian harta yang kita cintai
dalilnya ada di Ali 'Imran Ayat 92
Dari urutan yang dijabarkan pada Al-Baqarah ayat 215, sudah dijabarkan dengan jelas siapa saja yang menjadi prioritas utama orang untuk menerima infaq kita? Orang tua dan kerabat terdekat harus jadi prioritas utama. Mungkin mereka gak pernah cerita, lekas cari tahu!
mana tahu, ternyata ada hutang yang belum dibayar, tahu-tahu ada kebutuhan mereka yang belum terpenuhi, mungkin kakak/adik kita sedang mengalami kesulitan biaya, mungkin keponakan atau om/tante kita lagi membutuhkan sesuatu yang sampai saat ini belum bisa mereka penuhi.
mereka semua ini jalan infaq kita yang sangat diutamakan ketimbang infaq kita ke kotak infaq masjid atau orang miskin di luar sana.
Karena infaq adalah merupakan jenis sedekah/berbagi yang pasti berbentuk fisik/materil/terlihat, Jadi saat kita berinfaq, gak melulu harus uang. Kita bisa infaq dengan makanan/minuman, pakaian, perangkat ibadah, kendaraan, tempat tinggal, atau apapun yang berbentuk fisik.
Hal yang paling asyik dalam berinfaq adalah kepekaan dan kejelian kita melihat apa yang bisa kita infaqkan. Mungkin mudah bagi kita untuk tinggal transfer atau kasih uang sebagai infaq, namun coba pikirkan lagi value dari infaq itu, akan menjadi infaq saja atau bisa jadi sedekah/infaq jariyah, yang pahalanya terus mengalir selama masih terpakai walaupun kita sudah wafat.
Ada 1 (satu) contoh kasus
Misalkan kita hanya memiliki alokasi dana 1juta untuk diinfaqan ke orang tua atau kerabat terdekat kita. Setelah mengetahui, alhamdulillah kebutuhan mereka sudah terpenuhi, dan kayaknya memang mereka tidak terlilit hutang,
maka akan sangat mudah untuk kita tinggal WhatsApp mereka “ma/pa atau kak/dek atau om/tante.. udah aku transfer yaa, ada sedikit kelebihan rezeki nih semoga bermanfaat”
Betul 1 juta itu sudah memenuhi kriteria infaq karena uang termasuk dalam kategori fisik/materi/benda, Tapi Itu mudah sekali teman-teman. Mudah sekaliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii jika kita cuman transfer doang.
aku selalu percaya ini: “dibalik usaha yang tidak mudah ada hasil yang sangat luar biasa”
Bagaimana jika 1juta itu kita konversikan menjadi hal-hal lain yang menjadi ladang pahala yang tidak terhitung banyaknya.
Bagaimana jika :
1 - Sebagian dari 1juta kita belikan perangkat ibadah seperti mukena, sejadah, baju koko, atau sarung?
Manfaatnya?
Pertama, saat kita memberikan perangkat ibadah tersebut, pahala infaq sudah tertulis
Kedua, SETIAP perangkat ibadah itu dipakai kita dapat infaq/sodaqoh jariyah.
#masyaAllah #AllahMahaBaik
#masyaAllah #AllahMahaBaik
2 - Sebagian dari 1juta kita belikan al-quran
Manfaatnya?
Pertama, saat kita memberikan al-quran, itu sudah menjadi nilai infaq, karena al-quran itu berbentuk fisik
Kedua, SETIAP alquran dibaca kita dapat infaq/sodaqoh jariyah.
Ketiga, kita dapat pahala mereka membaca quran tersebut tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun
#masyaAllah #AllahMahaBaik
3 - Sebagian dari 1juta kita belikan token listrik
mungkin sudah biasa kalau kita isi token listrik di rumah orang tua, tapi sudah coba untuk rumah kerabat kita?
Manfaatnya?
Pertama, saat kita memberikan voucher token listrik, itu sudah menjadi nilai infaq karena voucher itu berbentuk fisik
Kedua, saat mereka berada di rumah mereka memakai listrik yang kita belikan, segala jenis kebaikan yang mereka kerjakan, kita mendapatkan pahala yang serupa.
#masyaAllah #AllahMahaBaik
4 - Sebagian dari 1juta kita belikan makanan/minuman
Manfaatnya?
Pertama, saat kita memberikan makanan/minuman, itu sudah menjadi nilai infaq, karena berbentuk fisik
Pertama, saat kita memberikan makanan/minuman, itu sudah menjadi nilai infaq, karena berbentuk fisik
Kedua, selama makanan/minuman kita berada di tubuh mereka dan mereka melakukan kebajikan/amal shaleh/beribadah kita mendapatkan hal yang sama. Hal yang menarik adalah, jika makanan yang kita berikan terserap dalam tubuh mereka, menjadi darah, menjadi daging, maka? KITA TIDAK AKAN BISA menghitung pahala yang akan kita dapat selama mereka hidup dan mereka berbuat kebaikan. #MasyaAllah
Pernah terpikir ibu-ibu hamil atau menyusui? Ibu dengan janinnya, ibu dengan anak yang masih memberikan ASI?
Naaaaaaah, mereka ini juga pintu pahala banget nih, bersyukur banget kalau orang tua atau kerabat terdekat kamu ada yang hamil atau menyusui. Jangan sampai kehilangan kesempatan mendapatkan pahala yang luar biasa lewat berinfaq ke mereka.
#masyaAllah #AllahMahaBaik
Ada satu catatan penting jika kita sudah berhasil berinfaq di jalan Allah. Keterangannya langsung dari Allah sendiri di Al-Baqarah ayat 262 tentang kita diwanti-wanti jangan sampai menyebut-nyebut dan menyakiti perasaan penerima infaq
Ada lagi di ayat 264 nya, kita dilarang riya (pamer/ingin dipuji orang)
Ku percaya betul mungkin kita gak ada niat untuk menyakiti perasaan penerima infaq kita,
Tapi dengan kita sengaja/tidak menyebut-nyebut infaq kita, itu tentu akan merusak amal ibadah kita. Rusaknya gimana? Dianggap zero. Dianggap tidak pernah tercatat di buku amal
naudzubillahimindzalik
dengan berlindung kepada Allah dan selalu menjaga amal infaq kita seraya menyembunyikannya, insyaAllah kita akan mendapatkan pahala yang dijanjikan Allah dan ridhoNya.
Naaaaaaah
Sekarang jadi terlihat kan perbedaannya “tinggal transfer 1 juta” dengan “membelikan ini itu”? 🙂
Satu berita baiknya adalah, semua bentuk infaq di atas memiliki ganjaran pahala yang berkali-kali lipat HANYA SAAT di bulan Ramadhan ini. Jauh lebih besar dari jika dilakukan di luar bulan Ramadhan.
Ramadhan belum menutup area tandingnya, teman-teman.
Kita masih memiliki beberapa jam lagi menuju garis finish Ramadhan.
sudah cukupkah harta yang Allah titipkan kepada kita dengan cermat kita belanjakan di jalanNya?
Peluang masih ada di depan mata.
berbagi salam tempel di hari raya memang baik, tapi bukankah jika ada hal yang lebih menguntungkan dan membawa banyak manfaat lebih harus kita kejar dan dahulukan?
ada yang lebih penting dari yang terpenting
Ayo!! Masih ada kesempatan memboyong limpahan pahala di bulan yang berkah ini.
Tunggu apa lagi! Garis start Ramadhan berikutnya masih setahun lagi, dan sungguh kita tidak tahu akan mampu "berlomba" lagi atau tidak di Ramadhan berikutnya
waktu terus memburu mengejar akhir bulan Ramadhan
Buruan kejar infaq,
sebelum takbiran menggema!!
Buruan kejar infaq,
sebelum takbiran menggema!!