Dua Lewat Lima
Seketika kuterbangun dari mimpiku yang kalut. Peluh membasahi kening dan kausku. Akhir-akhir ini aku tidur dengan mimpi yang meresahkan. huh! Ini pasti karena lupa berwudhu sebelum tidur, Atau karena menyambut hari besar ini? Kulihat jam dinding, satu-satunya hiasan di tembok kusam itu. Seperti biasa, saat tidur di kamar ini aku terbangun dengan selalu menemukan waktu pukul dua lebih lima menit. Kenapa selalu lebih lima menit? Memikirkan berbagai kemungkinan mulai dari hal mistis sampai realistis tak akan ada usainya. Tidak penting. Yang penting, Aku butuh berwudhu. Saat keluar dari pintu kamar mandi dengan kaus yang sudah kuganti, aku langsung berada di kamarku lagi. Bukan karena memiliki kekuatan super, tapi letak kamar mandi yang memang berada di dalam kamar kost. Usai asik curhat kepada Tuhan, Sejadah dan sarung aku lipat rapih. aku kembali ke atas kasur. Kusenderkan punggung di tembok putih yang sudah menguning ini. Bersantai sejenak, meluruskan kaki dan memejamkan mata. Aro